Renungan Meninggalkan Sholat
Sholat adalah pembeda antara seorang muslim dengan non muslim. Jika seorang yang mengaku beragama islam tapi dia tidak sholat maka dia bukan seorang muslim. Meskipun amalan lain dilakukan, seperti bersedekah maupun berpuasa, tetapi jika dia tidak pernah sholat maka dia bukanlah seorang muslim. 

Sholat adalah pencegah dari pebuatan keji dan mungkar. Dengan sholat, Allah akan menuntun hambaNya agar terhindar dari perbuatan yang dilarang Allah SWT. Sholat juga bisa dijadikan sebgai tolak ukur mengenai ketaqwaan seseorang. Minimal untuk tingkat dasar, sholat menjadi salah satu bentuk “menjalankan” perintah Allah. 

Seorang yang mengaku muslim tapi tidak pernah sholat, cenderung memiliki iman yang tipis. Dengan pergaulan yang sangat bebas di zaman sekarang, dan dengan kemajuan teknologi yang tidak terbendung, menjadi salah satu penyebab kelirunya paradigma yang berkembang di masyarakat. Dengan iman yang tipis, maka seorang muslim sangat bisa dipengaruhi oleh lingkungannya yang tidak baik. 

Mabuk-mabukan atau minum minuman keras menjadi hal yang dianggap “biasa” oleh sebagian muslim yang imannya sedang rendah. Padahal jelas-jelas minuman keras adalah sesuatu yang diharamkan dalam agama islam, karena minuman keras bisa membuat sesorang menjadi terjerumus. Bahkan jika seorang muslim hanya menuangkan minuman keras itu sudah menjadi perbuatan dosa, apalagi meminumnya sampai mabuk. 

Berpacaran yang berlebihan bahkan sampai dengan bercampur dengan lawan jenis yang belum sah menjadi suami istri di zaman sekarang pun sudah dikategorikan “biasa”. Data terkahir yang didapatkan, 63% pemuda indonesia pernah melakukan hubungan intim dengan lawan jenisnya tanpa ikatan pernikahan. Sangat miris sekali jika kita melihat bahwa Indonesia adalah sebuah negara muslim terbanyak di dunia. Bahkan bisa dikatakan tidak gaul jika masih perjaka atau perawan, naudzubillah. Dosa besar sudah dianggap “biasa” oleh seorang muslim. 

Berjudi, tatto, mencuri, korupsi, kolusi, nepotisme, dan lain sebgainya merupakan beberpa dosa lainnya yang dianggap “biasa” oleh seseorang yang mengaku muslim. Anehnya, ada yang melakukan dosa tersebut karena alasan ekonomi. Allah sudah menjamin rizki bagi hamba-hambaNya. Jalannya diserahkan kepada manusia itu sendiri, apakah mau halal atau haram. 

Jalan yang haram tidak akan menjadikan yang punya harta itu tenang dan damai, serta tidak berkah. Sekeras apapun dan sebanyak apapun dia mendapat harta, maka hatinya tidak akan pernah puas. Seperti meminum air laut, bukannya hausnya hilang, malah tambah haus. Jalan yang halal akan menjadikan seseorang tenang, tenteram, dan damai. Dan akan merasa cukup dengan apa yang diterimanya karena tedapat keberkahan dari sisiNya. 

Awal yang baik untuk bisa kembali ke jalanNya adalah dengan mendirikan sholat. Meninggalkan sholat hanya akan menjadikan seorang muslim makin terjerumus dengan dosa-dosa. Mari kita mendirikan sholat agar kita bisa terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, serta bisa menjadikan “bangunan” seorang muslim menjadi tetap kokoh. Wallahualam.

0 comments:

Post a Comment